Ikebana(生花) – seni merangkai bunga tradisional Jepang- kini semakin diminati dan telah melewati batasan kebangsaan. Sekarang, kenikmatan ber-Ikebana ini tidak hanya dapat dirasakan oleh bangsa Jepang saja, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
Asal-usul Ikebana
Diperkirakan Ikebana berawal sejak masa Muromachi (1333-1573). Ada beberapa pencetus yang mendorong kelahiran Ikebana. 1) Saat itu beberapa kalangan menggunakan bunga sebagai persembahan kepada sang Buddha. 2) Pengaruh dari kebiasaan menempatkan Tokiwagi-sejenis pohon pinus yang hingga hari ini masih digunakan sebagai hiasan pintu selama Tahun Baru.3) Pengaruh Dinasti T'ang, (618-907) di Cina, tempat para rahib Jepang belajar agama Buddha dan kembali ke Jepang membawa pengetahuan tentang cara merangkai bunga.
Ikebana untuk Dekorasi
Selama zaman Muromachi (1333-1573) bangunan rumah tinggal kaum Samurai dibuat dengan gaya tradisional Jepang dengan ruang khusus untuk hiasan bunga. Inilah awal konsep dekorasi yang menggunakan bunga. Pada masa ini ikebana menggunakan pola dua atau tiga jenis tanaman. Jenis rangkaian bunga ini dikenal dengan sebutan Tatebana karena bunga utama diletakkan dalam posisi tegak lurus dan bunga kecil lain di sekitarnya.
Ikebana 3-Dimensi
Setelah memasuki periode Momoyama Yashi (1583-1602), gaya arsitektur tradisional Jepang diganti dengan pembangunan benteng-benteng megah. Pada zaman ini gaya Tatebana berganti dengan ikebana 3-Dimensi. Bila dibandingkan dengan gaya Tatebana, rangkaian bunga ini lebih besar, tidak hanya menggunakan lebih banyak jenis tanaman, tetapi juga menampilkan bunga pada berbagai posisi sehingga tampil 3-Dimensi.
Ikebana Alam
Pada periode Momoyama, beberapa kalangan mulai membangun kamar yang lebih luas dan digunakan untuk melakukan upacara minum teh, namun masuk ke periode Edo (1603-1868) ruangan menjadi lebih kecil dan mereka harus mengubah teknik ikebana dengan menggunakan jambangan untuk menghemat ruang. Karena upacara minum teh dilakukan dalam ruang yang lebih kecil maka mereka harus mulai menciptakan ikebana yang cocok dengan ukuran ruangan. Pada masa itu penggunaan gaya Tatebana dan 3-Dimensi berpusat di Kyoto. Namun, sejak pusat pemerintahan dan perekonomian berpindah ke Edo (sekarang Tokyo), ruang Ikebana pun turut berpindah. Sejak itu Ikebana gaya alami mulai diminati tanpa perubahan posisi bunga utama.
Ikebana Saat ini
Setelah paruh kedua 1970, sekolah Ikebana mendobrak segala keterbatasan dan mulai merangkai dengan gaya yang lebih modern. Kelompok-kelompok Ikebana mulai menyelenggarakan pameran di luar ruang pameran. Sekolah khusus ini juga mulai terpisah dari tradisi menggunakan vas dalam upaya menampilkan rangkaian yang lebih alami dan mendekatkan masyarakat kepada alam.
Sejak awal kemunculannya Ikebana telah melewati lebih dari 600 tahun masa sejarah dan kini dikenal sebagai salah satu budaya tradisional Jepang yang tersebar di seluruh dunia.
copy dari : The Japan Foundation
link - link lain : wikipedia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
sama ike-nurjanah apanya ya :D
yeah!!! hidup jepang!!!
yohohoho...
ga tau apa tu ikebana...baru denger...yang saia tau kembang senthe...ha,,,,
Si neki ini orang jepang atau orang Indo ya? wkwkwkw.. gemar banget dengan yang namanya jepang..
Ikebanna nama pisang yah..??
Kan banana tu B.Ing'x pisang, hihihi...
But, keren2 lo seni bunga'x, kreatif...
@dmw : knp bawa2 ike nurjanah ? jgn2 ...
@andry : halah, halah, udah kl gak tao diem aja
@chiba, @ganda : neki love jepun euiii
@zippy : maksain deh ikebana jadi banana _ _"
Post a Comment